Program Makan Gratis Nasional Terkendala, Ribuan Anak Alami Keracunan
"Program Makan Gratis Nasional Terkendala, Ribuan Anak Alami Keracunan"
Sebanyak hampir 6.000 orang, termasuk lebih dari 1.000 anak-anak di Provinsi Jawa Barat, mengalami keracunan massal yang terkait dengan program gratis makan besar-besaran yang digagas pemerintah. Laporan resmi menyebutkan bahwa penyebab utama adalah pengawasan yang longgar dan standar operasional yang tidak terpenuhi.
Program makan gratis nasional yang diluncurkan oleh pemerintah melalui Badan Ketahanan Gizi Nasional (BKGN) sebagai bagian dari paket jaring pengaman sosial bagi jutaan warga miskin, ternyata mengalami gangguan serius akibat lemahnya pengawasan. Laporan resmi menyebutkan bahwa setidaknya “kurang pengawasan internal tim dan mitra” menjadi faktor utama dari wabah keracunan yang menimpa ribuan penerima manfaat.
Dalam siaran pers yang dirilis BKGN, Deputi Kepala Nanik Deyang menyampaikan permohonan maaf secara emosional atas insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa prosedur memasak yang tidak konsisten termasuk penggunaan bahan makanan yang telah rusak telah dikaitkan dengan sejumlah kasus keracunan. Sebanyak 40 dapur dinilai sub-standar dan hingga saat ini telah ditutup sementara.
Program makan gratis itu sendiri diluncurkan pada Januari 2025 dengan sasaran menjangkau 83 juta orang selama setahun. Namun, hingga laporan ini keluar, realisasi pengeluaran mencapai sekitar Rp 99 triliun dari alokasi sekitar Rp 171 triliun. Angka ini menunjukkan potensi pemborosan dana apabila pelaksanaan tidak diperketat.
Pengamat gizi dan keamanan pangan menyoroti bahwa meskipun tujuan program ini mulia — yakni meringankan beban keluarga miskin dan anak-anak namun tanpa kontrol mutu yang baik justru bisa menimbulkan dampak kesehatan yang serius. Gubernur Jawa Barat dalam keterangannya menyatakan bahwa pihaknya sedang mengevaluasi pelaksanaan program tersebut dan mempertimbangkan untuk menghentikan sementara hingga ada jaminan keselamatan.