Dawai Tradisi dalam Gema Merah Sang Siter
Di tengah heningnya ruang pamer Museum Indonesia, sebuah instrumen petik berdiri anggun dengan balutan warna merah menyala dan ukiran emas yang megah. Ia bukan sekadar kayu dan kawat; ia adalah Siter, sang penjaga ritme dalam ansambel Gamelan Jawa Tengah yang kini mulai jarang terdengar dentingnya di telinga generasi muda.
Bagi masyarakat Jawa Tengah, Siter memiliki peran ganda. Selain sebagai penghibur dalam pertunjukan seni, instrumen ini juga kerap hadir dalam upacara adat dan ritual keagamaan yang sakral. Suaranya yang melengking namun lembut dipercaya mampu membawa suasana kontemplatif bagi siapa pun yang mendengarkannya.
Kehadiran Siter di museum ini menjadi pengingat penting bagi kita semua. Di era digital yang serba cepat, "suara" masa lalu ini tetap relevan sebagai identitas bangsa. Melihat guratan emas pada kakinya dan deretan pasak penyetel dawainya, kita seolah diajak untuk kembali menghargai ketelitian para pengrajin masa lalu yang menitipkan nafas kebudayaan dalam sebilah kayu.

