Postingan

Surung Lalan Menggema di Panggung Parade Tari Nusantara ke-41, Kontingen Kalimantan Selatan

Gambar
 Kontingen Kalimantan Selatan memukau panggung Parade Tari Nusantara ke-41 melalui penampilan tari “Surung Lalan”, sebuah karya yang memadukan gemerlap busana merah keemasan, irama tabuhan gendang yang ritmis, serta gerak kompak para penari perempuan, menghadirkan kekuatan visual sekaligus menegaskan nilai kebersamaan dan kekayaan budaya Banjar di hadapan publik nasional. Gemerlap busana merah keemasan berpadu dengan denting irama tabuhan ritmis saat Kontingen Kalimantan Selatan menampilkan tari Surung Lalan dalam Parade Tari Nusantara ke-41. Foto ini menangkap momen kekompakan para penari perempuan yang bergerak serempak dengan properti gendang, menghadirkan kekuatan visual sekaligus membawa penonton menyelami denyut budaya Banjar yang sarat nilai tradisi dan kebersamaan. Sebagai agenda bergengsi seni pertunjukan nasional, parade ini menjadi ruang temu ekspresi budaya, dan Surung Lalan tampil mencuri perhatian lewat koreografi dinamis serta komposisi penari yang tertata rapi. Dala...

Dawai Tradisi dalam Gema Merah Sang Siter

Gambar
 Di tengah heningnya ruang pamer Museum Indonesia, sebuah instrumen petik berdiri anggun dengan balutan warna merah menyala dan ukiran emas yang megah. Ia bukan sekadar kayu dan kawat; ia adalah Siter, sang penjaga ritme dalam ansambel Gamelan Jawa Tengah yang kini mulai jarang terdengar dentingnya di telinga generasi muda. Bagi masyarakat Jawa Tengah, Siter memiliki peran ganda. Selain sebagai penghibur dalam pertunjukan seni, instrumen ini juga kerap hadir dalam upacara adat dan ritual keagamaan yang sakral. Suaranya yang melengking namun lembut dipercaya mampu membawa suasana kontemplatif bagi siapa pun yang mendengarkannya. Kehadiran Siter di museum ini menjadi pengingat penting bagi kita semua. Di era digital yang serba cepat, "suara" masa lalu ini tetap relevan sebagai identitas bangsa. Melihat guratan emas pada kakinya dan deretan pasak penyetel dawainya, kita seolah diajak untuk kembali menghargai ketelitian para pengrajin masa lalu yang menitipkan nafas kebudayaan da...

Kala Si Kecil Menjelajahi Jejak Peradaban di Museum Indonesia

Gambar
 Di balik megahnya arsitektur bergaya Bali yang menjulang di jantung Taman Mini Indonesia Indah (TMII), sebuah petualangan seru tengah berlangsung. Bukan petualangan di dunia maya, melainkan perjalanan melintasi lorong waktu. Ratusan pasang mata mungil tampak berbinar, menatap penuh rasa ingin tahu pada deretan wastra dan diorama yang bercerita tentang kekayaan tradisi Nusantara. Hari itu, Museum Indonesia bukan sekadar bangunan sunyi; ia menjelma menjadi ruang kelas raksasa yang hidup dan penuh tawa. Langkah-langkah kecil terdengar berirama saat rombongan anak-anak sekolah dasar menuruni anak tangga museum dengan tertib. Dipandu oleh edukator yang berpengalaman, mereka diajak menyelami filosofi di balik benda-benda bersejarah. Suasana menjadi sangat interaktif ketika pemandu—lengkap dengan mikrofon headset-nya—menjelaskan detail kehidupan agraris dan maritim Indonesia. "Lihat bagaimana nenek moyang kita bekerja sama di sawah," ujar sang pemandu sembari menunjuk infografis be...

Rumah Radakng, Jejak Kebersamaan Dayak yang Terjaga di Tengah Modernitas

Gambar
 Di tengah hamparan hijau pepohonan dan suasana yang tenang, sebuah rumah adat berdiri kokoh dengan atap menjulang tinggi dan ornamen etnik yang khas. Bangunan ini bukan sekadar struktur arsitektur, melainkan penanda identitas budaya yang terus hidup dan dirawat: Rumah Radakng, rumah adat masyarakat Dayak Kalimantan Barat. Rumah Radakng yang tampak pada foto merepresentasikan kekayaan tradisi masyarakat Dayak yang tetap terjaga di tengah laju modernisasi. Bentuknya yang memanjang dan bertingkat mencerminkan pola hidup komunal yang menjunjung kebersamaan dan gotong royong, sementara atap yang menjulang tinggi menghadirkan kesan megah sekaligus simbol hubungan manusia dengan alam dan leluhur. Motif hias pada dinding dan tiang bangunan mempertegas identitas estetika Dayak yang sarat makna filosofis. Lebih dari sekadar hunian, Rumah Radakng berfungsi sebagai pusat kegiatan adat, ruang musyawarah, hingga lokasi ritual budaya. Kini, keberadaannya juga dimanfaatkan sebagai ruang edukasi d...

Harmoni Arsitektur dan Alam pada Kompleks Pura yang Tetap Hidup oleh Waktu

Gambar
 Di tengah hiruk-pikuk perkotaan, sebuah kompleks pura dengan arsitektur tradisional Bali tetap berdiri tenang sebagai ruang sakral dan penyeimbang kehidupan, memadukan harmoni antara manusia, alam, dan nilai spiritual yang terus terjaga dan relevan oleh waktu. Di tengah rimbunnya pepohonan dan hamparan rumput hijau, sebuah kompleks pura berdiri tenang sebagai ruang jeda dari hiruk-pikuk kehidupan modern. Arsitektur tradisional Bali dengan atap berundak, ukiran batu yang detail, serta dominasi warna alam menghadirkan suasana sakral dan damai. Gerbang candi bentar, bale-bale terbuka, serta ornamen sarat makna mencerminkan filosofi hidup masyarakat Bali, di mana pura berfungsi tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat kehidupan komunal yang merawat nilai kebersamaan dan spiritualitas. Kehadiran taman, pepohonan, dan kolam kecil menegaskan harmoni antara manusia, alam, dan Tuhan sebagaimana konsep Tri Hita Karana. Di tengah perkembangan kota, kompleks pura ini menjadi ruang...

Miniatur Candi sebagai Penjaga Ingatan Sejarah: Ketika Warisan Klasik Hadir di Ruang Edukasi Publik

Gambar
 Sebuah miniatur candi berwarna hitam pekat berdiri kokoh di tengah halaman kawasan museum, dikelilingi taman hijau yang tertata rapi. Meski berukuran lebih kecil dari bangunan aslinya, miniatur ini memancarkan aura kemegahan dan menghadirkan kembali kejayaan peradaban klasik Nusantara kepada para pengunjung yang datang. Miniatur candi yang tampak dalam foto tersebut menjadi salah satu daya tarik utama di area luar museum. Bentuknya yang menyerupai candi Hindu-Buddha klasik di Jawa, dengan susunan bertingkat dan puncak menjulang, mencerminkan kecanggihan arsitektur masa lampau. Setiap relief dan undakan dibuat dengan detail yang presisi, menunjukkan keseriusan dalam menghadirkan replika yang mendekati bentuk aslinya. Keberadaan miniatur ini bukan sekadar elemen dekoratif, melainkan sarana edukasi visual yang memperkenalkan kekayaan sejarah Indonesia kepada masyarakat luas. Candi, dalam konteks sejarah Nusantara, bukan hanya bangunan keagamaan, tetapi juga pusat kebudayaan, pengetah...

Topeng Tradisional Jawa: Sepasang Wajah yang Menyimpan Cerita Panjang Seni Pertunjukan Nusantara

Gambar
 Di balik kaca ruang pamer museum, dua topeng kayu yang menggambarkan tokoh laki-laki dan perempuan tampak berdiri sejajar. Rautnya yang tegas, anggun, dan penuh karakter menghadirkan pesona seni tradisi Jawa yang tetap hidup hingga kini, sekaligus menarik perhatian para pengunjung yang ingin mengenal lebih dekat sejarah panjang topeng sebagai media bercerita dalam kebudayaan Nusantara. Dua topeng dalam foto tersebut merupakan representasi kuat dari seni pertunjukan tradisional Jawa yang telah bertahan selama ratusan tahun. Dengan bentuk wajah yang lembut namun penuh ekspresi, kedua topeng ini bukan sekadar karya seni rupa, melainkan medium penting dalam dunia tari topeng atau wayang topeng yang sejak dulu digunakan untuk memerankan karakter dalam kisah-kisah klasik. Topeng laki-laki tampak memiliki ciri khas berupa kumis tebal, mata yang tajam, serta hiasan mahkota emas di bagian atas kepala. Hiasan tersebut mengindikasikan bahwa karakter yang diperankan biasanya berasal dari kal...